Awalnya agar pengunjung bisa sampai
di Tanjung Papuma harus melalui kawasan wisata lain karena pintunya
masih satu, yakni Watu Ulo. Watu Ulo berasal dai bahasa Jawa yang
artinya batu ular. Watu Ulo memiliki mitos, dan bila dihubungkan dengan
cerita rakyat, batu yang menjorok ke laut dan menyerupai ular.
Pada
hari biasa atau kerja, tidak banyak pengunjung yang datang untuk
rekreasi di pantai itu, kecuali pada hari libur dan hari besar.
Sebagian besar wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri kini datang
ke Watu Ulo hanya sekadar singgah, atau sekadar lewat sebelum
melanjutkan perjalanan ke Pantai Papuma.
Walau demikian, Watu Ulo
memiliki acara tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1
hingga 10 Syawal. Saat itu adalah puncak dari seluruh kegiatan yang
digelar masyarakat di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, bekerja sama
dengan Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Jember. Masuk ke
kawasan Watu Ulo dikenakan tarif Rp 5.000 per orang, belum termasuk
retribusi kendaraan. Jika melanjutkan perjalanan ke Tanjung Papuma,
satu kendaraan dengan jumlah pengunjung yang sama dalam satu hari itu
dikenai biaya Rp 18.000.
Jika hanya ingin ke Tanjung Papuma saja
tanpa lewat Watu Ulo, sudah ada jalan pintas di pertigaan Dusun
Gemuling Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, yang ke arah kanan. Jalur
tersebut untuk memisahkan jalan masuk bagi pengunjung dengan tujuan
utama Pantai Papuma sehingga tidak perlu melewati Pantai Watu Ulo.
Pemisahan jalan ini dilakukan pada tahun 2003.
Meski berliku,
sejak 2010, jalan tersebut sudah mulus, tetapi tetap mendorong
masyarakat untuk perlu mengunjungi Pantai Papuma. Birunya laut dengan
hamparan pasir putih serta kehadiran karang, membuat Pantai Papuma
sungguh menggoda setiap orang.
Sumber : Kompas Cetak (22-6-2012)
Sumber : Kompas Cetak (22-6-2012)
0 komentar:
Posting Komentar